Latihan
Menulis Best Practice Guru
Seharum Bunga Melati
Oleh: N.
Khodijah – SMPN 1 Banyusari Karawang
Suatu
pagi di sebuah taman, bunga mawar dan bunga melati terbangun dari tidurnya yang
lelap. Mereka dikejutkan oleh embun pagi yang mengalir menyejukkan mereka.
Bulir-bulir gutasi seperti kristal yang terpatri di helaian jubah daun membuat
mereka semakin anggun diterpa sang surya yang perlahan sinarnya menerpa tubuh
mereka. Biasanya para pengunjung taman akan berbondong-bondong menghirup udara
pagi di taman tersebut, apalagi ketika bunga melati mulai bermekaran, semerbak
wanginya tak tertandingi oleh bunga yang lain. Memang di taman tersebut bunga
melati selalu menjadi pusat perhatian para pengunjung.
Walaupun
Ia tidak besar, tidak mencolok, dan tidak berwarna, tapi ia selalu tahu
bagaimana caranya untuk mengundang para kumbang bahkan manusia sekalipun. Ia
seperti malaikat yang begitu polos, begitu manis, tak berdosa, bahkan kau akan
sering menemukannya terangkai indah sebagai mahkota ibu suri, atau tersemat di
rambut para puteri, atau melilit-lilit di gaun pengantin. Kelebihan ini ternyata
tak disukai bunga mawar, bunga mawar merasa dirinya lebih segalanya dari bunga
melati. Ia berpikir dirinya memiliki warna-warna yang indah dan mencolok tak
seperti melati yang berwarna tak menarik, selain itu bunga melati itu mudah
sekali layu berbeda dengan dirinya yang akan selalu segar jika disimpan di vas
bunga. Setiap pagi itulah pekerjaan bunga mawar, mengeluh tentang bunga melati.
Sampai
akhirnya, bunga mawar tak sanggup lagi menahan rasa irinya pada bunga melati.
Ia pun mengeluarkan semua keiriannya pada bunga melati. Bunga Melati hanya diam
dan tetap tersenyum. Senyumnya yang manis membuat keharuman dirinya semakin
merebak. Sehingga membuat udara di Taman Bunga Kerajaan bertambah wangi dan
bertambah banyak Kumbang yang datang. Kedatangan para Kumbang yang bertambah
banyak, membuat semua bunga di taman kerajaan menjadi senang. Mereka pun sibuk
menyapa para Kumbang dan mempersilahkan mengisap sari madu yang ada pada setiap
bunganya. Para bunga tentu tidak akan bisa berbunga lagi jika tidak ada kumbang
yang datang dan menghisap sari madu mereka.
Bunga Melati tersenyum senang. Dia
tidak perlu menjelaskan kepada bunga mawar dengan kata-kata. Perbuatannya
memanggil para Kumbang telah menjawab keirian bunga mawar. Bunga mawar kini
telah mengerti, kenapa bunga Melati sangat wangi sakali. Karena bunga Mawar
mengakui bahwa keberadaan bunga Melati itu justru harus disyukuri. Bunga Melati
memang memberi mereka keuntungan yang banyak. Beruntunglah karena bunga Melati
bukanlah bunga yang mudah tersinggung. Bunga Melati memberi tahu temannya
dengan cara yang sangat cerdas. Sehingga
mereka menjadi hidup rukun berdampingan di taman itu. Keindahan dan
keharuman mereka membuat para pengunjung semakin betah jika berada disana.
No comments:
Post a Comment